6/19/11

Mengenal Masjidil Haram



Hingga saat ini tidak ada yang tahu persis kapan Masjidil Haram berdiri. Yang tercatat dalam sejarah hanyalah renovasi dan perluasan masjid tersebut. Selain itu, masjidil haram juga dipercaya sebagai masjid tertua di dunia dan dibangun sebelum manusia diciptakan. Yang lebih penting dari sejarahnya, masjid mengelilingi ka’bah yang merupakan kiblat shalat bagi umat Islam seluruh dunia.

Perintah agar setiap Muslim memalingkan wajahnya ke Masjidil Haram saat shalat antara lain tercatat dalam surat Al Baqarah ayat 144. Dalam ayat ini, perintah untuk menghadap kiblat diulang sampai dua kali. Dalam Alquran perintah untuk menghadapkan wajah ke MAsjidil Haram (kiblat) diulang sebanyak lima kali. Ini sama dengan jumlah waktu sholat wajib dalam sehari.

Sejarah mencatat masid ini dibangun secara permanen oleh sahabat Rosullulloh SAW, Umar bin Khatab pada tahun 638 Masehi. Kata ‘Haram’ dipilih sebagai nama masid tersebut bukan tanpa alasan. Kata tersebut mengandung makna bahwa memang masjid itu diharamkan bagi umat selain muslim. Masid tersebut juga menjadi tempat yang haram untuk menumpahkan darah. Haramnya Masjidil Haram digunakan untuk menumpahkan darah terungkap dalam surat Al Baqarah ayat 191.

Sejak zaman khalifah Umar bin Khattab ingga tahun 1988,masjid ini tercatat mengalami renovasi dan perluasan sebanyak 10 kali. Mereka yang berikutnya terekam sejarah memimpin program perluasan dan renovasi masjid tersebut dalah Khalifah Usman bin Affan (648 M), Abdullahibnu Zubair (685 M), Al Walidibnu Abdul Malik (709 M), serta Abu Ja’far al MAnsur Al Abbasi (755 M). Selain itu juga Al Mu’tadlid Al Abbasi (897 M), Al Muqtadir Al Abbasi (918 M), Raja Abdul Aziz Al Saud (1955 M), Raja Fahd ibnu Abdul Aziz Al Saud (1988 M) dan yang terakhir sekarang (2008 M) masih dalam proses perluasan masjid dengan mengosongkan area perhotelan yang dulu tersebar di sekitar masjidil Haram. Setelah sepuluh kali renovasi dan perluasan, sampai akhir tahun 2007 Masjidil Haram luasnya mencapai 328 ribu meter persegi. Dengan areal seluas itu, Masjidil Haram yang berlantai empat ini mampu menampung 914 ribu jamaah dala satu waktu sholat berjamaah. seluruh proyek perluasan dan renovasi itu tidak menghilangkan bentk asli bangunan Masjidil Haram.

Setiap tahun lebih dari dua juta jamaah haji dari berbagai penjuru dunia mendatangi masjid paling suci ini untuk menjalankan rukun haji seperti thawaf dan sa’i. Thawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah dan sa’i adalah lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Untuk membuat para jamaah haji merasa nyaman, pemerintah Arab Saudi pun melengkapi masjid ini dengan berbagai fasilitas termasuk pendingin ruangan berkekuatan tinggi.

sumber : 

No comments:

Post a Comment