1. Menutup seluruh
badan kecuali wajah dan telapak tangan
Firman Alloh dalam Q.S. An-Nur 31
… وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا … الأية * سورة النور 31
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak daripadanya (yaitu wajah dan telapak tangan)
وَ قَالَ اْلأَعْمَشُ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ : وَلاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَ قَالَ : وَجْهَهَا وَكَفَّيْهَا وَالْخَاتَمَ * تفسير ابن كثير
Dan berkata A’mas dari Said bin jubair dari Ibnu
abbas: Dan jangan menampakkan perhiasan kecuali apa-apa yang [boleh] nampak
darinya, yaitu wajahnya dan telapak tangannya dan cincinnya (jarinya).
Dari ayat dan hadits tersebut terlihat bahwa semua tubuh wanita adalah aurat,
kecuali wajah dan telapak tangannya
2. Wanita diberikan
kemurahan untuk memperlihatkan wajah dan kedua telapak tangannya
Di beberapa negara jazirah Arab, banyak wanita yang mengenakan cadar untuk
menutupi wajahnya. Hal ini kadang dipersepsikan orang bahwa mengenakan cadar
itu adalah wajib hukumnya bagi wanita Islam. Padahal mereka melakukan itu
karena faktor keamanan.
أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ خَثْعَمَ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَرِيضَةَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الْحَجِّ عَلَى عِبَادِهِ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا لَا يَسْتَوِي عَلَى الرَّاحِلَةِ فَهَلْ يَقْضِي عَنْهُ أَنْ أَحُجَّ عَنْهُ قَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ فَأَخَذَ الْفَضْلُ يَلْتَفِتُ إِلَيْهَا وَكَانَتِ امْرَأَةً حَسْنَاءَ وَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَضْلَ فَحَوَّلَ وَجْهَهُ مِنَ الشِّقِّ الْآخَرِ * رواه النسائي والبخاري ومسلم
Sesungguhnya Ibnu Abas memberi kabar kepada
Sulaiman bin Yasar bahwa ada wanita dari daerah khos’am meminta petuah kepada
Rosululloh SAW pada waktu haji wada’ (pada waktu itu Rosululloh memboncengkan
Fadhl bin Abbas). Wanita tersebut berkata: “Wahai Rosululloh, sesungguhnya
perintah wajib dari Alloh kepada hambanya tentang haji jatuh kepada Bapak saya
yang telah tua renta yang tidak bisa naik kendaraan, apakah saya harus mewakili
haji Bapak saya?”. Maka Rosululloh menjawab “Ya”. Fadhl bin Abbas melihat
wanita tersebut dan wanita tersebut cantik. Lalu Rosululloh SAW memalingkan
wajah Fadhl bin Abbas ke arah yang lain.
Dari hadits di atas, Fadhl dapat melihat kecantikan wanita tersebut. Adalah
tidak mungkin bagi Fadhl dapat menilai kecantikan seorang wanita jika wanita
tersebut mengenakan cadar.
Menutupkan kain kerudung ke dadanya
Firman Alloh di Q.S. An-Nur 31
… وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ … الأية * سورة النور 31
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya
Ayat di atas menerangkan bahwa wanita hendaknya menutupkan lepasan/lebihan kain
kerudung yang dipakaikan untuk menutupi rambutnya ke dadanya. Jadi lebihan
kerudung tersebut bukan untuk diikat-ikat, dipuntir-puntir, atau diselempangkan
sehingga terlihat bentuk dadanya, bahkan lehernya pun terlihat, terutama
jika mengenakan baju yang kebetulan bagian lehernya agak terbuka.
3.
Pakaian
tidak transparan
4104 - حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ كَعْبٍ
الْأَنْطَاكِيُّ، وَمُؤَمَّلُ بْنُ الْفَضْلِ الْحَرَّانِيُّ، قَالَا: حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ خَالِدٍ، قَالَ:
يَعْقُوبُ ابْنُ دُرَيْكٍ: عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ
أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ، دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ، فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَ: «يَا أَسْمَاءُ، إِنَّ
الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا
هَذَا وَهَذَا» وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ رواه...رواه
__________
[حكم الألباني] : صحيح
Aisah Radhiyallohu anha meriwayatkan bahwa
Asma’ binta Abu Bakar masuk melewati Rasulillahi SAW dan dan I (Asma’)
mengenakan pakaian
yang transparan maka Rasulullahi SAW
berpaling darinya dan bersabda,”Wahai Asma’ sesungguhnya seorang perempuan
ketika telah sampai haid (baligh) tidak pantas jika diperlihatkan darinya
kecuali ini dan ini, dan nabi istarah pada wajah dan telapak tangannya.
4.
Tidak
ketat dan tidak menonjolkan bentuk tubuhnya.
21786 - حَدَّثَنَا
أَبُو عَامِرٍ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ
يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، عَنِ ابْنِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، أَنَّ
أَبَاهُ أُسَامَةَ، قَالَ: كَسَانِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قُبْطِيَّةً كَثِيفَةً كَانَتْ مِمَّا أَهْدَاهَا دِحْيَةُ
الْكَلْبِيُّ، فَكَسَوْتُهَا امْرَأَتِي، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا لَكَ لَمْ تَلْبَسِ الْقُبْطِيَّةَ؟ " قُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللهِ، كَسَوْتُهَا امْرَأَتِي. فَقَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مُرْهَا فَلْتَجْعَلْ تَحْتَهَا غِلَالَةً،
إِنِّي أَخَافُ أَنْ تَصِفَ حَجْمَ عِظَامِهَا "* مسند أحمد
... sesungguhnya ayah
Ibnu Asamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memberinya hadiah pakaian
“Kubtiyah” yang tebalyang merupakan hadiyah dari raja “Dihyah Al-Kalbi” maka
ayah memakaikan pakaian tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bertanya
kepadaku,”Mengapa engkau tidak memakai pakaian “Kubtiyah” ?” Aku menjawab,” Wahai Rasulullah, saya
memakaikan pakain tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bersabda padaku:
“Perintahlah istrimu untuk menambahkan di bawahnya rangkapan, sesungguhnya aku
(Nabi) kuatir jika terlihat ukuran tulangnya (bentuk tubuhnya).”
5.
Pakaian
tidak berbau wangi atau parfum
مَا يُكْرَهُ
لِلنِّسَاءِ مِنَ الطِّيبِ
5126 - أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ،
قَالَ: حَدَّثَنَا ثَابِتٌ وَهُوَ ابْنُ عِمَارَةَ، عَنْ غُنَيْمِ بْنِ قَيْسٍ،
عَنْ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا
مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ»
__________
[حكم الألباني] حسن
“Rasulullah SAW
berabda: Manakah perempuan yang memakai parfum maka lewat pada kaum agar
mencium baunya maka ia sudah berzina”.
Keterangan: Seorang wanita yang sengaja memakai
parfum dan bergaul dalam
suatu kaum dengan niat sengaja memamerkan baunya maka hukumnya sama dengan dia
berzina.
6.
Tidak
mengenakan pakaian pria
4098 - حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بِلَالٍ،
عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: «لَعَنَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ
الْمَرْأَةِ، وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ»
__________
[حكم الألباني] : صحيح
“Rasulullah SAW
melaknati laki-laki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai
pakaian laki-laki.”
7.
Tidak
mengikuti tren pakaian orang kafir
4031 - حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتٍ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ، عَنْ أَبِي
مُنِيبٍ الْجُرَشِيِّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ»
__________
[حكم الألباني] : حسن صحيح
“Rasulullah SAW
bersabda.”Barangsiapa berpakaian seperti suatu kaum maka ia masuk dalam
golongan kaum tersebut”.
27 - (2077) حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنِي أَبِي،
عَنْ يَحْيَى، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ، أَنَّ
ابْنَ مَعْدَانَ، أَخْبَرَهُ، أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ نُفَيْرٍ، أَخْبَرَهُ، أَنَّ
عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَخْبَرَهُ، قَالَ: رَأَى رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيَّ ثَوْبَيْنِ مُعَصْفَرَيْنِ، فَقَالَ:
«إِنَّ هَذِهِ مِنْ ثِيَابِ الْكُفَّارِ فَلَا تَلْبَسْهَا» ،
__________
[شرح محمد فؤاد عبد الباقي]
[ش (معصفرين) أي مصبوغين بعصفر والعصفر صبغ أصفر اللون]
Abdullah bin Amri bin
A’sh meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melihat padaku berpakaian kuning-kuning,
beliau bersabda bersabda: “Sesungguhnya ini bagian dari pakai orang kafir maka
jangan memakainya”.
8.
Tidak
mengenakan pakaian untuk menjadi terkenal
3606 - حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عُبَادَةَ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْوَاسِطِيَّانِ،
قَالَا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ: أَنْبَأَنَا شَرِيكٌ، عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ مُهَاجِرٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ
أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ»
__________
Rasulullah SAW
bersabda,”Barangsiapa mengenakan pakaian dengan niat ingin
terkenal maka Allah memberinya pakaian hina pada hari kiamat
kemudian membara dalam neraka”.
Sumber : http://chaniagocommunity.blogspot.com
http://ldiitulungagung.blogspot.com/
Gambar : seindahbulansecerahmentari.blogspot.com
No comments:
Post a Comment