2/6/13

KISAH TIGA ORANG DI DALAM GOA


CERITA HIKMAH : KISAH TIGA ORANG DI DALAM GOA

      Rasulullah SAW bersabda : “ terjadi pada masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang dalam gua itu, jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan menutup pintu gua itu, hingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka : sungguh tiada suatu yang dapat menyelamtkan kami dari bahaya ini, kecuali jika tawassul kepada Allah dengan amal-amal sholeh yang pernah kamu lakukan dahulu kala.
      Maka berkata seorang dari mereka : Ya Allah, dahulu saya memiliki ayah dan ibu, dan saya biasanya tidak akan memberikan minuman susu pada seorangpun, baik pada keluarga maupun hamba sahaya, sebelum memberikannya kepada mereka. Maka pada suatu hari, saya menggemabalakan ternak jauh dari tempat biasanya saya menggembala, hingga saat kembali, ayah dan bundaku sudah tertidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya, namun saya pun enggan untuk membangunkan keduanya, dan saya tidak akan memberikan susu tersebut kepada siapapun sebelum memberikannya pada mereka.
      Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar, maka bangunlah keduanya dan minum dari susu yang saya perahkan. Padahal semalam anakku menangis meminta susu tersebut didekat kakiku. Ya Allah jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhoanmu, maka lapangkanlah keadaan ini. Maka bergeser sedikit batu tersebut, hanya saja belum dapat membuat mereka keluar dari goa tersebut. Lalu berdo’a pemuda yang kedua : Ya Allah , dahulu saya pernah terikat cinta kasih dengan anak gadis pamanku, maka karena sangat cinta kasihku, saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya, tetapi ia selalu menolak hingga suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku, maka saya berikan uang kepadanya seratus dua puluh dinar, tetapi dengan janji bahwa ia akan menyerahkan dirinya padaku dimalam harinya. Kemudian ketika saya telah berada diantara kedua kakinya, tiba-tiba ia berkata : Takutlah kepada Allah dan jangan kau pecahkan tutup kecuali dengan halal. Maka saya segera bangun darinya padahal saya masih menginginkannya, dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan kepadanya. Ya Allah jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhoanMu, maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini. Maka bergeraklah batu itu menyisih sedikit, tetapi belum dapat membuat mereka keluar.

      Berdo’a yang ketiga : Ya Allah saya dahulu sebagai majikan, mempunyai banyak buruh pegawai, dan pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seseorang dari mereka yang tidak sabar menunggu dan ia segera pergi meninggalkan upah dan terus pulang kerumahnya dan tak kembali lagi. Maka saya  pergunakan upah itu hingga bertambah dan berbuah hingga berupa kekayaan. Kemudian setelah lama datanglah buruh itu dan berkata : Hai Abdullah, berilah kepadaku upahku atas jerih payahku dulu! Jawabku : semua kekayaan yang didepanmu itu adalah upahmu berupa unta, lembu dan kambing serta budak penggembalanya itu. Berkata orang itu : Hai Abdullah, kau jangan mengejekku. Jawabku : aku tidak mengejekmu. Maka diambilnya semua yang saya sebutkan tanpa terkecuali. Ya Allah jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhoanMu, maka hindarkan kami dari kesempitan ini. Tiba-tiba menyisihlah batu itu hingga mereka dapat keluar dengan selamat (Bukhari, Muslim)
      Hadist ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan suatu amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas, hingga dapat dipergunakan untuk bertawassul kepada Allah dalam usaha menghindarkan bahaya yang sedang menimpa. Ujga menunjukkan bahwa manusia harus mengutamakan orangtua disbanding anak dan istri. Juga menunjukkan kebesaran pengertian dari menahan hawa nafsu dan kerakusan tehadap upah buruh.

No comments:

Post a Comment